Ada
beberapa opini mengenai pilihan teman. Ada peribahasa yang bilang “Jangan
pilih- pilih teman”, tapi Bapak saya justru mengajarkan agar harus pilih- pilih
teman. Maksud pilih- pilih teman disini, bukan harus berteman dengan si-kaya,
si-pintar, si-gaul atau si- cantik/ si-tampan saja. Sekali lagi, Kita bebas
memilih teman. Terserah kamu mau temenan sama siapa saja. Asal hati- hati saja
dengan seorang teman yang suka ngomongin kita di belakang. Kata si ica sama
mbak pungky, teman yang seperti itu adalah pecundang.
Tidak
semua teman yang kamu anggap baik sekarang, enggak ngomongin kamu di
belakang. Terkadang mereka bermuka dua, di depan kamu ngomongnya sih iya baik.
Tapi nanti di belakang kalian, ngomongnya kebalikannya. Ya, semoga aja sih juga
baik ya. Kasihan ya, orang- orang yang seperti itu. Barangkali hidupnya gak
menarik, sehingga harus mengumbar privasi orang lain untuk di jadikan bahan pembicaraan.
Hihihi :3
Sederhananya
begini, hari ini kalian temenan. Karena udah saling percaya, yaudah deh curhat segala
macem dari A sampe Z. Kemdian itu semua menjadi rahasia kalian berdua. Ealah,
besoknya malah musuhan. Dan! Semua cerita A sampe Z yang menjadi rahasia kalian
berdua itu, terbongkaaaaaaaaaar menjadi konsumsi publik. Lusa, bisa saja
mungkin kalian bunuh- bunuhan. Yaah. Namanya juga siklus hidup. HAHAHA!! Hidup
ini memang kejam komandan!
Saya
lebih setuju sama pendapat Bapak, harus pintar memilih teman. Mana teman yang
mengkritik terang- terangan, mana teman yang suka menggunjing di belakang. Kata status akun selebtwiit: Ketika ada seseorang
yang diam- diam tidak menyukai kita, itu pasti. namun menjadikan seseorang itu
sebagai musuh, itu pilihan.
kalo yang ini, teman yang suka mengkritik saya dari depan. hug. hug. |
selamat berteman, teman :')
Titonas
Purwokerto
saat hujan
18
Desember 2012
Aku juga setuju dan ambil jalan tengah.
BalasHapusLalu bermuka dua juga dengan mereka tapi kalau yang ini dalam arti yang positif, jadi tetap baik sama orang. Tapi tidak menganggap mereka 'benar-benar' teman. Yang 'benar-benar' teman harus dipilih. Karena teman seharusnya saling mendukung, bukan melukai. Saling mengingatkan, bukan membiarkan. Saling menegur, bukan membicarakan di belakang.
Berkunjung kemari, dek. :D Salam buat bapak dek yang bijak ya.
iya mas. akhir- akhir ini aku sedang menghadapi manusia bermacm- macam karakter. Yang paling banyak, manusia bermuka dua. manis diluar, namun busuk setelah diselam. bener apa kata kamu mas. karena teman sejati seharusnya saling mendukung, bukan melukai. saling mengingatkanbukan membiarkan. saling menegur, bukan membicarakan di belakang.
BalasHapussalamnya nanti aku sampaikan ke bapak. dan kamu, adalah calon bapak yang bijak! :")
teman sejati itu ibarat cermin. ia takkan tertawa ketika kita menangis di depannya :)
BalasHapusbiarkan teman yg mencari kita . . .
BalasHapus