haloo . call me TITON. simple . t-shirt . FULL COLOR . of jeans . shoes . hairspray . hair clamp . jacket . long black hair . always carry the bag where it was . bodorr gilllaaa :D. humor. fault0finding . can not be silent . not thin . hahaha *)) . not colored nor white ? so ? you think by themselves . haha !

. SO ? .

what was i ! this is me myself and i characterize the nature of me. however i really love myself and my life . i really love it . life is dream and i must continue from this sec !
i sure , i can , can , i can get this :)) *




___________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________



Minggu, 24 Februari 2013

Peri- Peri Bersayap Pelangi landing di Desa Alangamba

                     Desa Alangamba merupakan sebuah desa yang jauh dari kata “maju”. Desa ini menempati peringkat pertama desa dengan jumlah TKI paling banyak di Jawa, khususnya Jawa Tengah. Disini, pendidikan tak terlalu dipersoalkan. Mau lulus SD kek, mau lulus SMP kek, atau lulus SMA/SMK sama saja. Ujung- ujungnya, biasanya mereka lebih memilih lembaga privat bahasa asing sebagai klimaks pendidikanya. Apalagi kalau bukan mempersiapkan diri untuk di ekspor sebagai Tenaga Kerja di luar negeri. Bayangkan, para orang tua harus mencari nafkah di negeri tetangga dengan alasan gaji di luar negeri lebih banyak 10x lipat dari tanah air sendiri. Itu sebabnya, mereka mau tidak mau, harus meninggalkan kampung halaman, meninggalkan rumah, meninggalkan tetangga, meningalkan kerabat dan juga meninggalkan keluarga, anak, cucu mereka selama bertahun- tahun.

                    Dan. Satu hal yang tak habis saya pikir adalah mereka meninggalkan anak dari bayi masih merah darah dan kembali pulang hingga si bayi tersebut sudah menjadi anak berumur 7 tahun. Mereka hanya tahu perkembangan anaknya lewat telepon seluler. Dan bagaimana mungkin untuk membelikan buku dongeng/ cerita, membacakan dongeng/ cerita rakyat kepada anaknya saja tidak pernah.  
         
                     Oleh karena itu saya dan teman- teman KKN UNSOED, ingin berbagi kepada anak- anak khususnya di SD Alangamba 02, yang sebagain besar mempunyai orang tua bermata pencaharian TKI, meskipun ada beberapa yang petani, itupun buruh. Meskin sabin disini berhektar- hektar, pemiliknya hanya si-kaya saja. mereka yang bermata pencaharian buruh tani, terkadang mendapatkan gaji yang tidak seberapa, itupun kalau sedang panen saja. untuk sekedar bertahan hidup saja susah, apalagi untuk membeli yang lain- lain. Akibatnya, anak- anak khususnya SD sebagian besar tidak memiliki buku cerita dirumahnya, buku pelajaran saja terkadang saling meminjam teman sebangku. Dan orang tua tak mau tau dengan hal itu.

                  Dan atas kebaikan hati dari sang Ibu peri Pungky, saya sekaligus teman KKN merasa berterimakasih karena Ia sangat mendukung kegiatan berbagi dengan memberikan buku kumpulan cerita “peri- peri bersayap pelangi” SECARA CUMA- CUMA. Akhirnya dengan senang hati, kami mengantarkan peri-peri bersayap pelangi untuk landing di Desa Alangamba melalui acara “GEMAR MEMBACA DAN GIAT MENULIS” pada hari Kamis, 7 Februari 2013 yang diikuti oleh siswa kelas 1 dan 2 SD Negeri Alangamba 02. Ketika peri hinggap di tangan mereka, wajah lesu berubah menjadi sumringah seketika. Mereka juga ingin seperti ibu peri Pungky, yang bisa menulis cerita sendiri. Terimakasih ibu peri. Salam peluk cium hangat dari bocah- bocah ingusan Desa Alangamba :* hug!

antusias si bocah :")

mengajak bocah agar lebih mengenal dunia, lewat buku :")


ngasih titipan ibu peri pungky, untuk bocah :")




mau belajar nulis, biar jadi penulis hebat, kak :")




terimakasih, kak pungky :")

muka lesu, sumringah seketika :")






"peri- peri bersayap pelangi landing di Desa Alangamba"

 sekali lagi, terimakasih ibu peri Pungky :*

 -titonas-
Alangamba, 7 Februari 2013
 

1 komentar:

Domo-kun Cute