Hooooaaaammm …
Hari ini saya bangun dengan mata yang jernih. Tampak indah (seolah2 seperti bintang yang sedang mengiklankan sebuah produk tetes mata)pelan2 saya beranjak dari tempat tidur lalu bergegas membuka jendela kosan saya .. saya menggeliat, dengan mulut menganga lebar.. berbisik pada matahari yang sedari tadi melihat kearah saya “selamat pagi dunia” dengan rekahan senyum khas saya. Lalu saya bergegas menuju dapur kos saya, sekedar mebuat segelas sereal andalan yang setia mengganjal perut saya di pagi hari. Saya kembali menuju kamar, menyetel MP3 di laptop dan memasang lagu –paramore acoustic(my hero)- dengan lincah mulut saya mengikuti irama lagu.
Minggu sore (kemarin) saat saya berjalan kaki pulang menuju kosan, saya menemukan selebaran di jalan raya. yang ternyata setelah saya ambil isinya tentang cerita Mahabarata. Saya tertarik. Sekilas saya membacanya sambil melangkahkan kedua kaki saya. mata saya melotot kearah sebuah kertas buram yang berada dikedua tangan saya. Tak sadar mulut saya komat kamit serius membaca.
Di kehidupan sebelumnya Srikandi lahir sebagai wanita bernama Amba yang ditolak oleh Bisma untuk menikah. Karena merasa terhina dan ingin membalas dendam Amba berdoa dengan keinginan untuk menjadi penyebab kematian Bisma. Keinginanya terpenuhi sehingga akhirnya dia berenkarnasi menjadi Srikandi. Srikandi dalam tokoh perwayangan adalah satu puteri raja Drupada dengan Dewi Gandawati di kerajaan Panchala. Srikandi adalah seorang wanita tetapi diasuh layaknya seorang pria. Terdapat berbagai versi kisah mahabarata tersebut.
Di dalam masyarakat Jawa Srikandi identik dengan wanita cantik nan anggun. Feminim . tetapi, Kalau kalian mengira saya akan bercerita tentang kisah perwayangan Jawa, maaf kalian salah. Saya hanya sedikit tidak nyaman dengan lelaki yang bersifat kewanitaan.
Cowok, pria, boy, man, lelaki .. semuanya mempunyai arti yang sama. Makhluk yang diciptakan untuk mendampingi wanita. Mempunyai badan tegap. Biasanya sosok lelaki digambarkan dengan paras rupawan, berani dan gagah. Lelaki pasti dengan pembawaan yang tegas, bijak dan dan berwibawa akan mendapat nilai plus sendiri untuk kaum hawa. lelaki juga harus mampu menjadi seorang imam. Bertanggung jawab.
Bukan begitu?
Tetapi, terdapat sebagian kaum lelaki yang mempunyai fisik lemah. Dengan kata lain mereka adalah lelaki yang tak bisa diandalkan. Lelaki yang mungkin tidak bisa menjaga pasanganganya dari bahaya. Lelaki yang Tidak bisa melindungi wanita dari ketakutan. Lelaki cemen. Lelaki penakut. Lelaki manja. Bahkan menjaga diri sendiri pun mereka tak bisa, gimana bisa menjaga orang lain yang ada disekitarnya? Hm ..
Sejenak saya teringat, saya hanya bisa menahan tawa. Saya mempunyai seorang (mantan) yang selalu mebawa sapu tangan kemanapun dia pergi yang katanya sih utnuk mengusap debu yang menempel dimuka. Setiap minggu sekali dia rutinitas datang ke salon sekedar cram bat. Dia memanjakan dirinya dengan meny pedy. Dia selalu antar jemput saya menggunakan mobilnya dengan alasan GAK MAU KEPANASAN. Bahkan berani2nya dia bilang ke saya “bep, mending kamu gak usah basketan lagi deh. Emang kamu gak takut kulit kamu jadi item? , Bep, aku jemput kamunya pake mobil aja ya, soalnya diluar lagi panas banget nanti kulit aku jadi gosong kalu naik motor. Bep, besok ikut yuk. Mamah mau perawatan rambut di salon. Nanti KITA sekalian cuci blow atau catok deh. Bep ……. blablablabla ….
Apa? KITA? elo aja kaleee . gue enggak ! (sok logat anak gaul)
Saya bukan sedang memamerkan dia. Hanya saja saya sedikit terusik dengan kebiasaan dia yang notabenya adalah kegiatan remaja putri atau mungkin itu aktivitas tante-tante yang sedang labil. Yang menjadi pertanyaan di dalam benak saya, mengapa dia begitu lihai melakukan semua itu dan menjadi sebuah keharusan untuk mereka.
Beberapa teman sekampus saya, juga mempunyai watak yang sama. Lelaki yang membawa tisu dan cermin. Lelaki yang memakai shal so cute pinky. Lelaki yang meluruskan rambutnya. Lelaki yang selalu ke salon sekedar memencet jerawat yang bersarang di wajah mereka. Menjadi sebuah pemandangan yang tak asing lagi utnuk saya.
Sedang saya sebagai wanita? Saya sangat anti dengan salon.
Apa memang saya yang tidak terbiasa dengan pola hidup mereka? Atau mungkin saya yang kurang merawat diri saya sehingga saya sampai sekarang tak begitu tertarik dengan salon?
Selama ini cukup sering saya menjumpai lelaki lemah layaknya srikandi. Dan faktanya memang sifat tersebut tidak bisa dihilangkan. Sifat tersebut sudah melekat pada pribadinya. Dan butuh waktu yang relatif lama untuk sedikit demi sedikit menghilangkanya. Tetapi semuanya tidak akan mustahil andai saja mereka mau berusaha.
Lelaki dewasa dan kebapakan itu disukai banyak wanita. Lelaki kuat dan mampu menjaga pasanganya akan menjadi idaman. Lelaki yang mempunyai perhatian bukan lelaki yang hanya bisa memperhatikan diri sendiri. lelaki sederhana dan apa adanya. Lelaki yang menghormati perempuan. Lelaki yang bisa diandalkan. Lelaki yang mengayomi. lelaki yang mampu menjadi imam.
Itulah yang disebut lelaki yang *mendekati* sempurna .. lelaki yang dinantikan oleh para hawa .. bukan lelaki (seperti) srikandi ..
Tegal dengan hiruk pikuknya , 15 November 2010
*titon anastyan safitri #now playing ; tangga- oh teganya** zzzzzzz
0 komentar:
Posting Komentar