haloo . call me TITON. simple . t-shirt . FULL COLOR . of jeans . shoes . hairspray . hair clamp . jacket . long black hair . always carry the bag where it was . bodorr gilllaaa :D. humor. fault0finding . can not be silent . not thin . hahaha *)) . not colored nor white ? so ? you think by themselves . haha !

. SO ? .

what was i ! this is me myself and i characterize the nature of me. however i really love myself and my life . i really love it . life is dream and i must continue from this sec !
i sure , i can , can , i can get this :)) *




___________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________



Senin, 06 Juni 2011

kamu , yang sudah menjadi nyata ..

          Saat itu langit tak berbintang. Memang. Mendung disertai gelap. Langit seolah- olah sedang murka, menumpahkan air seenaknya tanpa alasan. Hujan begitu deras. saat itu aku sedang menikmati makan malam disebuah tempat makan. Letaknya tak jauh dari tengah kota. Sekitar 100 dari tempat pemberhentian kereta api . Bersama kawan , aku terjebak hujan .  Perasaan ku mulai tak nyaman.

          Sudah sekitar 5 jam aku meninggalkan rumah. Menghabiskan weekend bersama kawan. Sekedar melepas lelah yang lama sudah. Mengobati penat yang akhir- akhir ini mebuat hati tak menentu. Merefresh otak yang semakin hari semakin memanas karena harus memikirkan ini itu, harus begini begitu.  –ah. Aku mencoba melupakan. Sejenak. –oh sungguh hati merasa plong ketika aku bersama sahabat- sahabat lamaku. Karena hanya mereka –lah yang bisa membuat aku dan otaku merasa sedikit tidak beku, kaku.

          Kini hujan semakin deras. Langit semakin murka. Angin bertiup kencang seperti tentara menembakan peluru pada buronan. Duooookkk!! Menusuk hingga kulit. Aku merasa dingin. Bulu kuduku sudah berdiri sedari tadi. Aku menggigil hebat. Melamun dengan pandangan kosong. Tiba- tiba Rasa itu sesaat terampikan. Setelah telefon genggamku berdering kencang. Sebuah pesan singkat membuat aku tercengang. Menghentikan lamunanku yang sudah diatas awan.

Masuk ke kotamu disambut dengan hujan deras .
23-April-2011; 19:52am
Sender: -kamu-

          Aku? Hampir tersedak membacanya. Jantungku berdetak. Bukan. Bukan berdetak seperti manusia kondisi normal. Ini lain. Detakanya semakin kencang. seperti ada gelombang jiwa yang baru saja menancap. aku tidak bisa mendeskripsikan semua ini.  Mengetahui kamu dan keretamu akan semakin dekat dikotakku. Iya. aku dan kamu kurang dari satuan kilometer , sekarang.

          Kamu?kamu yang tiba- tiba muncul dalam hidup aku. kamu yang tiba- tiba mengusik pikiranku. Kamu teman dunia mayaku. Teman yang mengajarai aku banyak hal. Kamu yang begitu istimewa jika dibandingkan dengan dia atau mereka. Kamu? Iya kamu.

           Aku tau. Kamu tidak akan menginjakan kaki di kotaku. Kamu dan keretamu hanya kebetulan akan melewati kotaku. Dengan keretamu , menuju kotamu sendiri. Tapi setidaknya aku berharap ,ingin bisa melihat tubuhmu. Hanya itu. Aku tak ingin lebih. Apa aku salah?

           Perasaan ku semakin tak menentu. Aku mulai berkhalyal, berfikir kemudian satu persatu ku ramalkan. lalu? aku memejamkan mata. Sahabatku mengerutkan alis, heran. Mereka tertawa melihat apa yang aku lalukan. Saat ini aku hanya berharap pada Tuhan. Memohon akan ada sesuatu yang terjadi malam ini. Malam yang yang sudah lama aku impikan.

 “-ah mustahil !!”

          Aku mebuka mata. Meyakinkan pada diri. Kalau semua yang aku pikirkan, mustahil untuk terjadi. Itu semua hanya khalayan! begitu bodohnya aku!  tolol! Sudah. aku berpura- pura melupakan. Aku berpura- pura tak menghiraukan. Aku juga berpura- pura tak memikirkan. Tentang kamu. Tentang tubuhmu yang akan semakin dekat dengan tubuhku. –ah! Persetan!! Aku bergegas menjauh dan meninggalkan. Aku semakin tak merasa nyaman. Entahlah. kembali dengan langkahku yang semakin cepat. Cepat . dan cepat. Aku tak peduli dengan hujan. aku pulang, dengan sedikit menitikan air mata. Karena aku tahu. Kamu tak pernah sedikitpun menginginkan aku. Kamu tak sedikitpun menaruh minat untuk bertemu denganku. Kamu tak pernah sudi untuk melihat aku. Bukan begitu?

21.59am
            Aku mulai merebahkan tubuhku di ranjang. Memandang atap yang berwarna kecoklatan. Pikiranku melayang. Seolah- olah aku beriteraksi dengan Ia yang mempunyai segala ke-Maha-an.

Tuhan? Katanya , Kau selalu mengerti? Terus, kenapa aku dan dia tak dipertemukan saja sekarang? Saat aku dan dia berjarak satuan kilometer. Kenapa tak Kau biarkan saja aku melihat tubuhnya sekarang? Saat kesempatan tu ada didepan mata. Tuhan?aku benci. Benci dengan saat seperti ini. Saat Engkau memberi semangkuk kebahagiaan, dan? saat itu juga menggeser mangkuk itu jauh- jauh dari ku. Kenapa Tuhan?


Telefon genggam kembali bergetar.

Sudah ratusan kilo, jauh meninggalkan kotamu.
23-April-2011
22:30am

            Kembali aku dan mataku menatap langit kecoklatan.kali ini tetesan air sudah membasahi pipiku. Masih saja kubayangkan tubuhmu yang sekarang sudah jauh meninggalkan kotaku. Sekarang sudah jauh ratusan kilometer. Rasanya aku ingin berteriak sekeras mungkin. Agar Tuhan mendengar semua apa yang aku inginkan saat ini. Rindu keparat ini menyerbu tanpa ampun. Memohon sekali lagi kepada Tuhan. Karena aku yakin, Tuhan itu? Bukan mengerti. Tapi? Maha Mengerti.


23.00am
          Mataku terbuka dari pejaman. Membelalak . aku merasa seperti ada sebuah tamparan. Iya. Tamparan yang sangat kencang. Sepertinya kali ini Tuhan telah memberi jawaban

“Dengar ! Aku itu Maha Mengerti nak. Aku yang Maha Berkendak. Jangan sekali-pun kau menyalahkan Aku. Karena tak sedikitpun Aku ingin mebuat kamu menangis seperti itu.Dengar! Aku  itu punya rencana lain nak. Iya. Rencana untuk mempertemukan kamu dan dia dengan cara yang lebih indah. Jangan menangis lagi nak. Karena aku selalu menyayangi kamu. Sekarang apakah Kamu mengerti?”

           Aku mengangguk pelan. Mengiyakan bisikan Tuhan. Aku tersenyum atas semua jawaban Tuhan. Karena memang semua itu-lah yang aku inginkan. Ternyata benar yang semua orang katakanan. Tuhan itu bukan selalu mengerti, tapi? Maha Mengerti.

            Kata Tuhan. suatu saat nanti , aku bisa  Menghirup wangi tubuhmu. Memelukmu. Mendekapmu. Hidung kita beradu. Tak kan kubiarkan jeda waktu menggangu. Karena tak ada satuan kilometer lagi disini. Yang ada hanyalah? Aku, kamu dan? tuan inci.





Titon anastyan safitri:
Tegal, hujan-gelap-sunyi
24 April 2011*00.00
NowPlaying; Shaggydod-Lagu Rindu

0 komentar:

Posting Komentar

Domo-kun Cute