gggrrrr ! siapa yang KENTUT ?

Kok tentang nulis tentang kentut ?idiiiiiiihhh, jorok deh !! 

                    Baru- baru ini persoalan kentut sering saya jumpai. Tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Bermacam- macam fenomena tentang kentut, mebuat saya tersenyum geli. Bukan. Bukan karena jijik, hanya saja sedikit menggelitik perut, sampai – sampai saya tertawa menjadi.

                    Kawan ku aneh2. Mereka mempunyai permasalah kentut yang beranekaragam. hendra baru saja putus cinta akibat kentut didepan kekasihnya. Si salma juga, ketika ingin kentut dia sering menahanya dengan alasan tidak ingin mengganggu konsentrasi belajar temanya. Al hasil, bukan dikeluarkan justru kentut tersebut masuk lagi ke dalam perut “blee beeek”. Begitu bunyinya.

                    Kebiasaan menelan udara juga berhubungan dengan fungsi saluran cerna yang berkelainan.

kebanyakan manusia menganggap kentut adalah hal yang sepele dan tak penting untuk di hiraukan. Padahal jika kentut tidak dikeluarkan, kentut akan menjadi sebuah penyakit yang membahayakan. definisi kentut itu sendiri adalah kegiatan dimana mahkluk hidup mengeluarkan gas buangan dari sebuah lubang. Iya, layaknya sebuah knalpot kendaraan.

                    Buku The Flatuosities, yang ditulis Hippocrates disebutkan bahwa beraneka ragam penyakit dapat timbul akibat tidak kentut, karena berlebihannya gas yang terkumpul dalam perut.Secara teoritis, seseorang dapat menderita gangguan susah buang air besar bila menahan kentut. Kebiasaan menelan udara tanpa disadari dilakukan oleh setiap orang. Pada saat-saat tertentu, seperti dalam keadaan tegang, udara yang tertelan dapat semakin banyak. 

                   Amat jarang orang menempatkan kentut dari sisi ilmiah. Semua orang memfonis jika kentut sembarangan, dia  adalah orang yang tidak punya sopan. Apa kalian tau? Kentut itu terjadi dari alam bawah sadar? Kentut itu datang tanpa pamit terlebih dahulu sama si empunya tubuh .

 

                    Masyarakat selalu menempatkan dan membahas kentut hanya dari sisi etika dan adat kesopanan. Sering kali cara orang berkentut dijadikan ukuran seberapa jauh orang tersebut memahami sopan santun masyarakat yang telah tertanam. Tidaklah mengherankan jika kemudian banyak orang merasa malu jika kentutnya ketahuan.

Semua keputusan ada ditangan.  

KENTUT LAH  SEDIKIT, atau SIAP DENGAN PENYAKIT  ??

Purwokerto, 2 April 2011

titon anastyansafitri

*preeeeeeeeeeeeeett*