haloo . call me TITON. simple . t-shirt . FULL COLOR . of jeans . shoes . hairspray . hair clamp . jacket . long black hair . always carry the bag where it was . bodorr gilllaaa :D. humor. fault0finding . can not be silent . not thin . hahaha *)) . not colored nor white ? so ? you think by themselves . haha !

. SO ? .

what was i ! this is me myself and i characterize the nature of me. however i really love myself and my life . i really love it . life is dream and i must continue from this sec !
i sure , i can , can , i can get this :)) *




___________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________



Rabu, 09 Maret 2011

Bersendawa setelah makan, adalah sebuah penghormatan..

........

Sayangnya, saya tidak mempunyai pengalaman menarik yang bisa saya ceritakan. ketika berkunjung ke sebuah kota di luar negri bahkan kota di dalam negri –pun saya tak punya. Tetapi untuk persolan perbedaan, saya mempunyai sebuah cerita yang lebih menarik jika dibandingkan.
 Saya lupa tepatnya kapan. hanya ingat setahun lalu saya diajak oleh salah satu  kawan lama untuk menghadiri  sebuah jamuan makan malam. ini adalah makan malam pertama saya dengan Sammira, setelah empat tahun silam sudah kita tidak pernah berjumpa.


 Sammira adalah seorang teman saya yang berketurunan Arab kental. Bermarga Alkatiri. Makanya dia memutuskan untuk meneruskan cari ilmu di negeri seberang. negeri dimana ia dilahirkan dan dibesarkan. Tetapi kini, dia meluangkan sejenak liburanya, untuk berkunjung ke Indonesia. Karena memang Sammira adalah teman sewaktu SMP kami, di Al- Irsyad Tegal. Dulu, memang.

Karena kami semua beragam islam, kami sepakat untuk memilih tempat makan yang  letaknya disekitar bundaran, alun- alun Tegal. yang berlogo “halal”. Saya tidak hanya berdua dengan Sammira. Melainkan berdelapan, dengan teman yang lain. Kami semua sengaja melakukan makan malam ini, untuk menyambut Sammira sepulang dari Arab sana. yang jelas tujuanya adalah reuni kecil- kecilan , melepas rindu yang lama sudah, ingin kita kenang.     

Singkatnya, setelah kami selesai menghabiskan makanan. Tiba2 terdengar suara “aaaaaaaaaaahhhhggggg”. Samira besendawa, sangat keras. Sehingga empat belas pasang bola mata kami, tertuju pada Sammira yang duduk di sudut kanan meja makan. Kami mengerutkan alis, heran. Kami disini tidak terbiasa dengan sendawa sehabis makan. 

“ uppss!! laa kodd nasiita, innaha fii Indonesia. Laa fii Arab. Aa tadziraa. Hadza aa daa ta “ samira mencoba menjelaskan. Dan, saya sedikit mengerti apa yang Sammira katakan. Karena bagaimanapun saya lulusan dari sekolah islam. Yang juga mempelajari bahasa Arab, dasar. Apa yang Sammira katakan tadi dalam bahasa Indonesia artinya “uppss, saya lupa. Ini kan di Indonesia, bukan di Arab sana. Maaf. Ini kebiasaan” Sammira hanya meringis . kami semua hanya memaklumi, seolah mengiyakan. 

Saya tertarik, penasaran. Akhirnya saya memutuskan. untuk bertanya apa maksud bersendawa barusan. Setelah saya mengoreknya lebih lanjut, saya menemukan sebuah jawaban. Mengangguk pelan, pertanda saya sudah mengerti dan paham. Pikiran saya sejenak membandingkan.

 Bersendawa ketika makan apalagi pada saat makan bersama memang sesuatu yang buruk jika kita melakukannya di Indonesia apalagi oleh kaum islam. Bahkan bisa jadi akan ada tangan yang mendarat telak di wajah, karena dianggap tidak sopan. Namun, di Arab Saudi sana sendawa justru menjadi sebuah penghormatan. Percaya atau tidak?? Untuk membuktikannya sendiri, silahkan ke Arab Saudi dan bersendawalah saat makan .


 Purwokerto, 9 Maret 2011
-Titin Safitri-

0 komentar:

Posting Komentar

Domo-kun Cute